Menggunakan Model Project-Based Learning Pada Pembelajaran Online

Karena alasan protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah pada masa pandemi ini, proses pembelajaran belum diperkenankan menggunakan sistem tatap muka.

Untuk itu guru dituntut untuk mengganti dengan melaksanakan proses pembelajaran non tatap muka atau pembelajaran daring (online).

Mendikbud Nadiem Makarim juga menyarankan kepada guru agar dapat mencoba menggunakan model proyek ini dalam proses pembelajaran.

Salah satu model yang tepat digunakan pada proses pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Project-based Learning (pembelajaran berbasis proyek) berbasis daring.

Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, yang dapat dilakukan secara berkelompok atau individu dan mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Langkah pembelajaran dari model ini adalah kelas dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil, para pengajar bisa memberikan group project assignment.

Dengan ini siswa siswa itu belajar untuk bertanggung jawab dalam grup dan mereka terikat satu sama lain.

Kegiatan ini menciptakan suatu tantangan, kolaborasi, mereka ‘terpaksa’ untuk bekerja sama hingga akhirnya terlatih.

Kegiatan ini juga melatih empati mereka dan juga kemampuan untuk mendorong dan saling memotivasi sesama.

Keunggulan Penerapan Project-based Learning di masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:

  • Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik;
  • Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja (satu peserta didik menghasilkan satu proyek);
  • Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan);
  • Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar;
  • Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna;
  • Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan, dan menyampaikan produknya kepada orang lain.

Adapun langkah kerja (sintak) Project-based Learning di masa pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut:

  • Persiapan
  • Pertanyaan Mendasar
  • Mendesain Perencanaan Produk
  • Menyusun Jadwal Pembuatan
  • Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
  • Menguji Hasil
  • Evaluasi Pengalaman Belajar

Pada saat pemaparan proyek/menanggapi hasil (langkah ke-6).

Guru dapat menggunakan aplikasi Facebook, Zoom atau Webex.

Setelah pelaksanaan tahapan tersebut di atas, guru dapat melanjutkan dengan melaksanakan tes untuk menguji ketercapaian kompetensi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tes dapat dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Quizizz, Google Classroom, atau dalam bentuk penugasan.

Sebelum menggunakan model ini seorang guru hendaknya mempelajari dan memahami bagaimana proses pelaksanaan model Project-based Learning di masa pandemi ini dengan menganalisis konten/materi pembelajaran dan memahami konteks dan karakter peserta didik.

Karena tidak seluruh materi cocok menggunakan model Project-based Learning ini.

(Sumber: guruberbagi.kemdikbud.go.id – Arfah Azikin SPd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *